KETIKA TANGAN TUHAN BEKERJA,
KETIKA TANGAN TUHAN BEKERJA,
KETIKA TANGAN TUHAN BEKERJA,
MUJIZAT ITU NYATA
MUJIZAT ITU NYATA
MUJIZAT ITU NYATA
Terik matahari seolah enggan bersahabat di siang itu mengantar langkah tim Likes menuju rumah sederhana beralamat di Jalan Yohana Godang, Gang Terang. Berbanding terbalik dengan temperatur yang garang, kedatangan kami disambut ramah seorang lelaki lanjut usia yang tengah menggendong balita cantik berpipi tembam yang tampak riang dengan matanya yang berbinar-binar. Siapa nyana, balita nan ceria itu pernah benar-benar bertarung nyawa.
Atresia Bilier, kondisi inilah menjadi cikal bakal ia berpredikat ‘buah hati ibu’,
yang benar-benar mendapat cangkok hati dari sang ibu, tak sekedar metafor
seperti ungkapan buah hati ibu pada
umumnya. Empat puluh hari pascalahir, kondisi tak wajar pada tubuh mungil
Sherlyn Aurelia terdeteksi. Kulit halusnya
tak seperti kondisi bayi pada umumnya, menghitam dan fisiknya yang ‘anteng’, bahkan terlalu tenang untuk
ukuran balita pada umumnya.
Si mungil Sherlyn lantas ditangani dokter spesialis anak yang akhirnya merujuknya ke rumah sakit
di ibukota provinsi. Tak tertangani di ibukota provinsi, Sherlyn mendapat
rujukan ke salah satu rumah sakit di Kuching. Melihat kondisinya yang
memerlukan perawatan intensif dengan segala keterbatasan peralatan medis,
Sherlyn kembali dirujuk ke rumah sakit di Kuala Lumpur untuk menjalani operasi kolangiografi intraoperatif dan prosedur
Kasai. Usai menjalani operasi Kasai, Sherlyn masih harus mendapat perawatan
lebih lanjut, hal ini terkait fungsi hatinya yang semakin menurun. Keputusan
penuh spekulasi berkenaan dengan nyawanya diambil oleh keluarga, bayi mungil
ini diberangkatkan ke Taiwan untuk menjalani operasi transplantasi hati. Berpacu
dengan waktu, tubuh mungilnya seolah menggeliat bersama kegigihan sang ibu dan
keluarga memperjuangkan kesembuhannya.
Rasanya masih segar di ingatan ketika salah satu tokoh
pers nasional yang juga mantan menteri BUMN era Susilo Bambang Yudhoyono,
Dahlan Iskan, menuturkan sepak terjang dan perjuangannya kala menghadapi
kondisi serupa yang tengah dihadapi Sherlyn. Saat itu, sorotan mengenai biaya
yang harganya berkisar pada sembilan digit angka ketika menjalani transplantasi hati menjadi fokus
ekspos sejumlah media. Demikian pula dengan keluarga dari si mungil Sherlyn
yang pada awalnya terbentur masalah dana. Namun, ternyata pintu hati sesama di
sekitar kita begitu terketuk melihat kondisi tubuh mungilnya yang tidak
berdaya. Melalui bantuan keluarga, para donatur, kerabat, dan sahabat, sang ibu yang begitu luar biasa
ini mampu mempersembahkan pengobatan terbaik bagi sang buah hati.
Jelang menjalani operasi transplantasi hati, kondisi
Sherlyn mengalami penurunan drastis. Hal ini terkait perjalanan panjang menuju
Taiwan yang tentunya menguras kekuatan fisiknya. Sesampainya di Taiwan, Sherlyn
tak sadarkan diri. Delapan hari ia mendapat perawatan intensif dan kehidupannya
hanya bergantung pada alat medis yang terpasang di tubuhnya, bayi Sherlyn koma.
Di tengah badai yang menguras kekuatan
dan ketabahan seorang manusia, sang ibu berbisik lirih di telinga
Sherlyn yang saat itu masih dalam kondisi koma, “De’, kita berangkat sama-sama, ‘pulang’ juga harus sama-sama. Jangan
tinggalin, Mama.” Tangan Tuhan bekerja, mujizat itu nyata, bayi Sherlyn
yang awalnya koma, perlahan menunjukkan peningkatan kondisi yang signifikan. Hari
demi hari grafik kondisinya menunjukkan kemajuan pesat.
Tiba di titik paling aman untuk melakukan transplantasi
hati, Senin, 22 September 2014, sepertiga hati sang ibu lantas diambil dan
dicangkok pada organ hati bayi mungil putri kedua dari Vincentia Meiceria ini.
Tak berhenti sampai di situ, sang ‘buah hati ibu’ masih harus menjalani operasi
besar ketiga berkenaan pembekuan darah pascaoperasi. Kini, setelah melewati
pusaran badai yang sungguh menguras tenaga, emosi, pikiran, dan materi, kondisi
Sherlyn berangsur membaik. Meski
demikian, kontrol rutin masih terus dilakukan demi memantau perkembangan
kondisinya pascaoperasi.
Kepada pembaca Likes,
diharapkan dukungan moril berupa doa, semoga segala hal yang terbaik selalu
berlaku atas diri putri kecil ini. (Hes)