Udara…
Kau begitu sederhana, istimewa mengagumkan dan memesonakan
Walau kau tak berupa, tak berbentuk, tak berwarna dan tak bercita rasa
Tapi…tanpa engkau, pepohonan akan merunduk layu, margasatwa dan ikan-ikan akan menggelepar mati dan manusia akan megap-megap kehabisan nafas.
Bumi akan menjadi padang kuburan masal
Udara…
Kau selalu hadir kapan saja dan di manapun
Sebagai angin sepoi-sepoi ataupun sebagai angin badai
Kau kembangkan layar-layar perahu para nelayan
Kau menghantarkan gelombang bunyi suara ombak di tepi pantai
Burung berkicauterdengar merdu indah bagaikan balada malaikat memuji Sang Pencipta.
Kau menyambung bahasa cinta yang membahagiakan
Kau membantu menguapkan air ke langit bagaikan proses kehidupan
Kau menyegarkan badan dan jiwa manusia.
Udara…
Kau mengusap wajahku di kala pagi
Menyentuh pori-pori tubuhku, masuk ke relung-relung dadaku
Kurasakan belaiannya yang lembut dan halus.
Dalam keheningan, ketenangan, dan kedamaian.
Yang membawa dan menghantar betapa menakjubkan manfaat dan daya kehidupan darimu oh…udara.
Buah karya Sr. Maria Magdalena OSCCap (Biara Providentia Singkawang)