Gempita Perayaan Imlek 2567
Senin 8 Februari 2016, Gereja Santo Fransiskus Assisi merayakan Tahun Baru Tionghoa (China) atau Imlek 2567 dengan mengadakan Misa Ekaristi. Dekorasi telah terpasang sedemikian rupa menambah semarak suasana di halaman maupun di dalam Gereja hingga tampak menjadi lebih indah dan syahdu. Dengan tulisan-tulisan ucapan selamat bernuansa merah dengan huruf bewarna emas yang menandakan doa dan harapan, rangkaian kreasi hiasan pohon maehwa berwarna merah jambu, lampion merah yang memiliki simbol penerangan hidup dan kerlap-kerlip lampu yang menawan menciptakan kesyahduan hati bagi umat yang memandang.
Misa Perayaan Imlek 2567 ini dipimpin oleh Pastor William Chang, OFM. Cap didampingi oleh Pastor Yeremias, OFM.Cap, Pastor Gathot, OFM.Cap, Pastor Desi, OFM. Cap, dan Pastor Oky, OFM. Gereja dibanjiri umat yang ingin merayakan misa Imlek dengan memakai baju dan asesoris serba merah. Dalam tradisi Tionghoa warna merah merupakan lambang kemakmuran, konon warna merah ini juga dapat membantu mengusir roh-roh jahat yang datang mengganggu.
Homili terdengar begitu bermakna diselingi gelak tawa spontan umat tatkala Pastor Wiliam Chang membeberkan bahwa kita dapat belajar dari shio yang menjadi simbol Imlek 2567 yaitu “monyet api”. Menilik karakter monyet yang memiliki kecerdasan, lincah, mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan. Umat diharapkan dapat meniru prilaku monyet yang baik sebagai guru kehidupan. Pastor Wiliam Chang juga mengingatkan agar dalam memasuki tahun yang baru, kita harus memiliki iman kepada Tuhan Pencipta Langit dan Bumi. Tidak terlalu percaya dengan ramalan zodiak ataupun shio yang kurang baik. Kita diajak agar selalu berusaha dan bekerjasama bersama Tuhan. Memiliki keberanian dalam berbuat baik, menghilangkan kecemasan, selalu waspada dan bijaksana dalam setiap langkah hidup kita.
Pesan singkat dari beliau yang sangat mengema adalah “Tuhan selalu memperhatikan manusia seperti bola mata-Nya, melihat pertumbuhan kita setiap waktu”. Maka dari itu, kita dapat belajar tenang bersama Tuhan dalam melewati sepanjang tahun 2567 ini. Setiap waktu, hari, bulan dan tahun adalah milik Tuhan. Tuhan yang menuntun dan menurunkan berkatnya pada kita. Sudah sepantasnya kita selalu menyerahkan diri dalam perlindungan-Nya.
Seperti tahun sebelumnya, Gereja Santo Fransiskus Asisi memberikan berkatnya dengan membagi-bagikan buah jeruk yang merupakan simbol keberuntungan. Ada kemeriahan yang menambah suasana menjadi gempita bagi anak-anak dan kaum muda karena di tahun ini Gereja juga membagikan angpau. Angpau adalah bingkisan yang berisi sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun Imlek 2567. Gereja turut bersukacita dan berpengharapan agar tahun yang baru dapat membawa kemajuan dan kesuksesan dalam kehidupan. Selamat Tahun Baru Imlek 2567 “Gong Xi Fa Cai”. Tuhan Yesus Memberkati. (SHe)