16 April merupakan ‘tanggal yang cantik’ bagi keluarga Fransiskan karena pada tanggal itu para pengikut Santo Fransiskus dari Assisi diperkenankan membaharui janji kesetiaan mereka kepada Tuhan dan Gereja. Tahun ini para Fransiskan/Fransiskanes kota Singkawang yang tergabung dalam KEFAS (Keluarga Fransiskan Singkawang) tidak mau ketinggalan momen yang sangat spesial ini. Mereka berkumpul bersama di kapel Rumah Sakit Khusus Alverno untuk membaharui janji yang pernah mereka ucapkan. Tetapi karena 16 April adalah Hari Raya Paskah, maka ‘hajatan’ tersebut ditunda sehari sesudahnya.
Kali ini Pastor Stephanus Gathot didaulat untuk mempersembahkan Ekaristi bagi KEFAS. Dalam pengantarnya pastor Paroki Singkawang ini mengingatkan akan nilai dari sebuah janji. Menurut pandangan Kitab Suci nilainya tidak terletak pada banyaknya atau hebatnya isi dari janji itu. Tetapi lebih ditentukan oleh sejauh mana yang berjanji itu berusaha menepati janji yang diucapkannya.
“Tidak ada gunanya menebar janji, jika tidak mampu menepatinya,” kata Pastor Gathot di awal pengantarnya. “Kita bisa merujuk Hakim Yefta sebagai inspirasi hidup kita. Sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Hakim-Hakim, Yefta berjanji untuk mempersembahkan kepada Allah apa saja yang pertama kalinya menyongsong dia bila ia berhasil mengalahkan Bani Amon. Ternyata Allah mengabulkan permohonannya dan ia berhasil mengalahkan Bani Amon. Ketika ia pulang ke rumah, yang keluar untuk pertama kali menyongsongnya adalah putri tunggalnya sendiri. Betapa hancur hati Yefta. Pesta kemenangan berubah menjadi pesta kesedihan. Karena sudah menjanjikan, Yefta tetap berpegang teguh pada nazarnya. Ia mempersembahkan putri tunggalnya kepada Allah. Dan itulah nilai dari sebuah janji; menepati apa yang pernah dijanjikannya.”
Terkait dengan janji yang mau dibarui oleh para Fransiskan/Fransiskanes, Pastor Gathot mengajak semua yang hadir untuk sadar akan apa yang pernah diucapkan dan sekarang mau dibaharui. “Sebagai manusia yang tidak luput dari kelemahan, kemungkinan besar kita akan jatuh dan lebih sering tidak setia. Tetapi ini bukan alasan bagi kita untuk mundur karena sejatinya Allah telah lebih dulu setia kepada kita,” pungkas Pastor Gathot dalam pengantarnya.
Pembaharuan janji kali ini dilakukan oleh para saudara Kapusin, Para Suster SFIC, para Bruder MTB dan para Saudara/Saudari OFS, minus para rubiah OSCCap. Kesempatan ini juga digunakan untuk beranjangsana kepada para sustser SFIC yang berkomunitas di Susteran Alverno. Selamat membaharui janji. Semoga tetap setia dan bahagia dalam panggilan karena Allah telah lebih dulu setia. (Sgp)
0 komentar:
Posting Komentar